Ketika sedang menunggu angkot, tiba-tiba muncul angkot yang dikendarai pria cukup gondrong, agak seram sih wajahnya tetapi terlihat ramah.
"Ayo pak haji naik, langsung nih tidak ngetem kok" sapa sopir.
Saya pikir ini hanya strategi marketing para sopir yang menawarkan dengan bahasa manis, memanggil penumpang dengan sebutan haji dan tidak ngetem, Karena kebanyakan angkot biasanya tetap akan ngetem.
Akhirnya saya naik angkot tersebut, hanya saya terdapat dua penumpang di angkot ini.
Tidak lama, penumpang satunya turun, maka tinggal saya sendiri.
Saya berfikir kasian juga sopir ini kalau hanya ada satu penumpang.
Saya mulai aja ngobrol, "Pak, tidak ngetem dulu saja? Kan penumpang hanya saya."
Sopir, "Tidak pak haji, saya sih tidak biasa ngetem, males dan bikin penumpang nanti tidak suka.
"Terus gimana dengan penumpang yang sepi begini, apa cukup untuk setoran?" lanjut saya.
"Alhamdulillah pak haji selama ini cukup-cukup saja dan selalu ada saja rezeki dari Allah, Sebab meski saya sambil nyetir begini saya sambil terus dzikir dan berdoa agar rezeki lancar." Lanjut sopir.
"Masya Allah, bagus sekali pak, dzikir apa yang biasa dibaca pak ?" tanya saya...
"Pernah denger pengajian di masjid pak Haji, kata ustadz disuruh membiasakan baca istighfar sebanyak-banyak. Insya Allah akan diampuni Allah, di beri jalan keluar dan rezeki akan lancar," lanjut beliau.
"Alhamdulillah bagus sekali pak, semoga istiqomah terus dilanjutkan dzikirnya, dan semoga rezekimya semakin lancar." lanjut saya.
"Aamiin, pak haji" Jawab pak sopir..
Dan tidak beberapa lama ada penumpang naik 1 orang, terus dilanjut lagi 2 dan akhirnya hampir penuh angkot ini, padahal saya liat angkot lain banyak yang kosong.
"Kiri pak, saya turun di Dompet Dhuafa," kata saya.
"Oooh.. pak haji kerja di Dompet Dhuafa, tidak usah bayar pak haji, anak saya pernah dibantu waktu sakit." beliau berkata sambil senyum dengan mata berbinar.
"Alhamdulillah pak semoga putranya terus sehat, tapi saya tetap bayar ya.. (sambil memberikan uang dengan agak memaksa). Assalamu'alaikum," kata saya sambil pergi
Terdengar jawaban sopir," wa'alaikumussalam"
_____________
Sungguh sebuah kisah penuh hikmah dan serat dengan pembelajaran, suatu ibroh kehidupan yang sangat berarti dari seorang sopir angkot, tentang Tauhid, Tawakal, Ikhtiar, Keramahan serta amalan dzikir dan doa dalam setiap kesempatan meski dalam perjalanan.
Dan tentunya apa yang sang sopir amalkan bukan hanya cerita karangan darinya, tapi memang hal itu telah Rasulullah shalallahu'alaihi wasalam ajarkan.
Sebagaimana hal ini dalil dari Sunnah Rasul shallallahu’alaihiwasallam yang menunjukkan bahwa memperbanyak istighfar merupakan salah satu kunci rezeki:
“مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ”
“Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir).
Untuk itu mari kita amalkan, Di dalam setiap kesempatan, kapan dan di manapun memungkinkan; di waktu-waktu kosong, saat duduk sambil ngopi, saat di jalan, berada di kantor, ketika menunggu dagangan di toko, ketika berhenti di lampu merah, ketika menunggu antrian, saat menunggu burung di sawah dan lain sebagainya.
Semoga dengan sebab ini Allah mudahkan segala urusan kita, kelapangan setiap kesempitan dan rezeki dari arah yg tidak di sangka-sangka.
0 komentar