Tentu bisa, ada dua hal yang mesti kita perhatikan sebelumnya, Yang pertama harus memperhatikan ibadah yang wajib serta tidak melakukan syirik. Sebagaimana hal ini disebutkan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
أَنَّ أَعْرَابِيًّا أَتَى النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ دُلَّنِى عَلَى عَمَلٍ إِذَا عَمِلْتُهُ دَخَلْتُ الْجَنَّةَ . قَالَ « تَعْبُدُ اللَّهَ لاَ تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا ، وَتُقِيمُ الصَّلاَةَ الْمَكْتُوبَةَ ، وَتُؤَدِّى الزَّكَاةَ الْمَفْرُوضَةَ ، وَتَصُومُ رَمَضَانَ » . قَالَ وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لاَ أَزِيدُ عَلَى هَذَا . فَلَمَّا وَلَّى قَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَنْظُرَ إِلَى رَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَلْيَنْظُرْ إِلَى هَذَا »
“Ada seorang Arab Badui datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, “Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku amal yang jika aku lakukan, aku dapat masuk surga.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Engkau menyembah Allah semata, tidak berbuat syirik pada Allah sedikit pun juga; engkau mengerjakan shalat wajib; engkau menunaikan zakat yang wajib; juga engkau berpuasa di bulan Ramadhan.”
Arab Badui tersebut berkata, “Demi Dzat yang jiwaku berada pada tangan-Nya, aku tidak akan menambahkan selain itu.”
Ketika orang tersebut berbalik pulang, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang senang melihat seseorang dari ahli surga, maka lihatlah orang ini.” (HR. Bukhari, no. 1397 dan Muslim, no. 14)
Dan yang kedua ia harus memiliki akhlak yang baik serta tidak punya rasa dendam dan hasad kepada orang lain.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ « تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ ». وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ « الْفَمُ وَالْفَرْجُ »
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai perkara yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan berakhlak yang baik.” Beliau ditanya pula mengenai perkara yang banyak memasukkan orang dalam neraka, jawab beliau, “Perkara yang disebabkan karena mulut dan kemaluan.”
(HR. Tirmidzi, no. 2004 dan Ibnu Majah, no. 4246. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Dari kedua hadits di atas kita dapat mengambil faedah dan pelajaran, Maka siapa saja yang mencukupkan diri dengan amalan wajib atas dasar iman yang benar dan mengharap pahala dari Allah Ta'ala, maka ia akan selamat dan masuk surga walau ia tidak banyak melakukan amalan yang sunnah. Apalagi jika amalan sunnah diperhatikan maka lebih sempurna dan menyelamatkan lagi, sebab amalan sunnah dapat menutupi kekurangan dalam amalan-amalan yang wajib.
Begitu juga dengan akhlak yang baik, sebuah harta yang sangat mulia di miliki jiwa, sebab dengannya dapat mengantarkan seseorang pada surga dengan mudah.
Untuk itu jangan tinggalkan menjadi pribadi yang memiliki akhlak yang baik, Semangat mengamalkan dan mendakwahkan sunnah Nabi ﷺ itu adalah hal sangat mulia, Namun jangan lupa juga untuk meneladani akhlaq mulia beliau dalam berdakwah. Sebab masih banyak kita temui orang-orang yang sudah kenal agama, Ada yang sudah lama ngaji, sudah sekian duduk di majelis ilmu, lulusan pesantren atau universitas terkemuka namun ia adalah orang yang sering melalaikan akhlaknya.
Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah pada kita untuk berakhlak mulia dan menjalankan kewajiban dengan iman yang benar. Aamiin.
___________________________
Habibie Quote:
27 Muharram 1442 / 15 September
IG - www.instagram.com/habibiequotes_
Situs web: http://ahlulittiba.com
0 komentar